Banjarmasin, 26 Maret 2015 "Proxy War"
Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Gatot Nurmantyo hari ini melakukan kunjungan ke Kalimantan Selatan dan sekaligus menyempatkan diri berhadir dalam acara "Bincang-bincang Kepala Staf Angkatan Darat dengan Unsur Pemda dan Seluruh Komponen Bangsa se Kalimantan Selatan" Selasa siang di Gedung Sultan Suriansyah. ditemani moderator seorang Guru Besar dari kampus IAIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A beliau menyampaikan beberpaa materi tentang wawasan kebangsaan dan pentingnya peran berbagai komponen pertahanan Negara dalam menghadapi maraknya "Proxy War". proxy War seperti yang selama ini sedang Booming diperbincangkan diberbagai kalangan masyarakat.
Saudara,
BERTAMBAH
pesatnya populasi penduduk dunia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan
pangan, air bersih, dan energi akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik
baru. Indonesia sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi
vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional
berbagai negara. Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi agar keutuhan dan
kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia terjaga.
Konflik-konflik
di belahan dunia terjadi akibat persaingan kepentingan antarnegara untuk
menguasai sumber energi. Salah satu contohnya, invasi Iraq ke Kuwait pada 2
Agustus 1990 merupakan jalan pintas untuk memulihkan ekonomi Iraq akibat
turunnya harga minyak di pasaran internasional. Amerika Serikat mengkhawatirkan
situasi itu akan menggoyang harga minyak dunia dan mengganggu pasokan minyak ke
negaranya. Dengan berbagai dalih, akhirnya Amerika melakukan invasi ke Iraq
dengan operasi militer yang dikenal dengan Operasi Badai Gurun (Dessert
Storm).
Pada 2013,
British Petroleum (BP) mengeluarkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa
sisa energi fosil dunia tinggal sekitar 40 tahun, sedangkan sisa energi fosil
di Indonesia tinggal 16 tahun. Sehingga energi dunia akan habis pada 2053 dan
Indonesia pada 2029 dengan asumsi bahwa kebutuhan energi dunia tidak meningkat.
Padahal, BP pada awal tahun ini memperkirakan bahwa konsumsi energi dunia pada
2035 meningkat sampai 41 persen dari kebutuhan hari ini.
Posisi Indonesia
Posisi
geografis Indonesia yang berada tepat di bawah garis khatulistiwa menempatkan
Indonesia dalam wilayah tropis yang hanya merasakan dua jenis musim; kemarau
dan penghujan. Sehingga di Indonesia bisa bercocok tanam sepanjang tahun.
Indonesia juga masih memiliki lebih dari 5.000 m3 air bersih per kapita per
tahun.
Dari sisi
kepemilikan migas dan gas metana batu bara, sumur-sumur minyak, gas, dan
simpanan batu bara di hampir diseluruh wilayah Indonesia telah diolah
perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal besar. Negara-negara tersebut
antara lain Amerika Serikat, Inggris, Australia, Italia, Tiongkok, Malaysia,
dan Norwegia.
Selain
itu, posisi geopolitik Indonesia yang tepat di tengah negara-negara Five Power
Defense Arrangement (FPDA), yaitu perjanjian kerja sama pertahanan
negara-negara persemakmuran Inggris, menyimpan kerawanan yang patut menjadi
perhatian serius. Di sebelah utara, ada Malaysia dan Singapura, sedangkan di
bagian selatan terdapat Australia dan Selandia Baru. Setidaknya tiga di antara
empat negara tersebut pernah memiliki sejarah hubungan bilateral yang kurang
harmonis dengan Indonesia.
Tren Perang Saat Ini
Sifat dan
karakteristik perang telah bergeser seiring dengan perkembangan teknologi.
Kemungkinan terjadinya perang konvensional antardua negara dewasa ini semakin
kecil. Namun, adanya tuntutan kepentingan kelompok telah menciptakan
perang-perang jenis baru. Di antaranya, perang asimetris, perang hibrida, dan
perang proxy.
Perang
asimetris adalah perang antara belligerent atau pihak-pihak berperang
yang kekuatan militernya sangat berbeda. Perang hibrida atau kombinasi
merupakan perang yang menggabungkan teknik perang konvensional, perang
asimetris, dan perang informasi untuk mendapat kemenangan atas pihak lawan.
Pada saat kondisi kuat, perang konvensional dilakukan untuk mengalahkan pihak
lawan. Namun, pada saat situasi kurang menguntungkan, cara-cara lain dilakukan
untuk melemahkan pihak musuh.
Perang
proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antardua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung
dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran
fatal. Biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah
negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM,
ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan.
Melalui
perang proxy ini, tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan
karena musuh mengendalikan nonstate actors dari jauh. Proxy war telah
berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan
lain-lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lepasnya Timor Timur dari
Indonesia yang dimulai dengan pemberontakan bersenjata, perjuangan diplomasi,
sampai munculnya referendum merupakan contoh proxy war yang nyata.
Celah
Timor tanpa diduga menyimpan minyak dan gas bumi dalam jumlah yang fantastis.
Australia pun ingin menguasai kandungan minyak di celah Timor dengan pembagian
yang lebih besar.
Setelah
perjanjian celah Timor dengan Indonesia berakhir, Australia menggunakan isu hak
asasi manusia, menyerukan perlunya penentuan nasib sendiri untuk rakyat Timor
Timur. Di jalur diplomatik, Australia juga membujuk PBB untuk mengeluarkan
sebuah resolusi Dewan Keamanan agar mengizinkan pasukan multinasional di bawah
pimpinannya masuk ke Timor Timur dengan alasan kemanusiaan, menghentikan
kekerasan, dan mengembalikan perdamaian.
Dr Otto
Scharmer, seorang dosen di Massachusetts Institute of Technology (MIT)
Amerika Serikat dan pendiri Presencing Institute, mengatakan bahwa
demokrasi baru yang lebih berdaya tahan dan tangguh adalah demokrasi yang
mengedepankan empat hal, yaitu dialogis, partisipasi langsung masyarakat, turun
ke bawah, dan digital. Keputusan yang diambil dalam sistem demokrasi ini
berasal dari kesepakatan seluruh perwakilan masyarakat dan bukan berasal dari
satu kelompok.
Di masa yang akan
datang, lanjut Scharmer, dunia, negara, provinsi, kabupaten/kota, komunitas,
dan lembaga akan bersama-sama membentuk "global forum" dalam
semangat dan komitmen memilih tanpa harus menghakimi, menentukan tanpa harus
menyalahkan, memutuskan tanpa harus merendahkan, menonjolkan tanpa harus
meniadakan, unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), dan semangat
gotong royong. Semangat inilah yang dibutuhkan masyarakat dunia untuk menuju
peradaban yang kuat dan madani penuh kehangatan dan kebersamaan.
sumber:
http://budisansblog.blogspot.com/2014/03/menghadapi-proxy-war.html

how to make money with bitcoin casino - Work
ReplyDeleteHow to make money with bitcoin casino - The easiest method for making money with bitcoin casino - The หารายได้เสริม easiest way to make 바카라 사이트 money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - 메리트 카지노 주소 The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - The easiest way to make money with bitcoin casino - Top 10 free casinos to play online slots casino games free casino games online real money - Top 10 free casino games for fun real money games - Top 10 casino games for fun real money online casino.